RELAWAN PROFESIONAL

Di beberapa hari yang lalu Aceh kembali mengalami musibah gempa bumi, kita teringat saat gempa dahsyat desember 2004 disana,serta bencana gunung merapi dan bencana atau musibah lainnya. Banyak orang dari berbagai profesi datang dari berbagai penjuru negeri  demi membantu anak negeri yang lagi berduka terkena bencana. Bisakah semangat dan keikhlasan para sukarelawan ini ditularkan untuk situasi lain ?

Bukan hanya di dalam negeri, saya melihat semangat kerja dan keikhlasan yang sama ketika terjadi bencana atau musibah yang terjadi ada di mana mana, bahkan saya juga melihat kedasyatan etos kerja para sukarelawan yang peduli pada problem saudara-saudara kita yang jauh seperti  di Ghaza, Syria dll.

Intinya adalah di setiap musibah, alhamdulillah masyarakat kita bisa tergerak untuk bekerja dengan penuh semangat dan keikhlasan  demi membantu saudara-saudara kita yang lagi berduka. Semuanya insyaAllah baik, oleh karenanya semangat dan keikhlasan para sukarelawan tersebut perlu di ‘export’ untuk jenis pekerjaan lainnya.

Bila dalam setiap musibah kerja keras dan ikhlas bukan untuk diri sendiri itu mudah untuk dibangkitkan, bisakah kerja keras dan ikhlas yang reaktif terhadap bencana yang sudah terjadi ini ditularkan menjadi kerja keras dan ikhlas yang proaktif terhadap bencana yang sudah muncul namun banyak yang tidak menyadari dan berikut bencana turunannya ? 

Harusnya bisa, bila kita bisa membangkitkan kepedulian yang sama, senses of crisis yang sama antara musibah atau bencana yang sudah terjadi dengan bencana yang baru bersifat tidak terlihat namun efek dan turunan musibahnya sangat luar biasa.

Tetapi bagaimana kita bisa mengantisipasi bencana ini ? dalam kisah Nabi Yusuf ‘Alaihi Salam kita bisa belajar bagaimana kita mengantisipasi musibah (kelaparan) itu dan bagaimana kita berbuat mencegahnya. Di jaman ini ilmu pengetahuan dan teknologi informasi juga bisa sangat berguna untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana itu.

Tanpa mengarti kecilkan musibah-musibah sebelumnya, bencana riba, hingga berefek salah satu krisis pangan, pertanian, krisis etika moral di pasar yang kedepannya bisa menelan korban yang lebih banyak dari musibah-musibah tsunami, gempa bumi maupun letusan gunung berapi.

Bahwa bahan pangan diperebutkan antar manusia di dunia yang semakin banyak, dan bukan hanya diperebutkan sesama manusia  tetapi juga dengan ternak mereka  inilah yang akan membuat ancaman krisis pangan itu akan semakin nyata kedepan.

Tetapi ancaman krisis tidak harus menjadi kenyataan bila kita bisa bertindak benar pada waktu yang tepat. Ancaman bencana riba berikut bencana turunannya yang bisa menelan korban lebih banyak dari tsunami, gempa bumi dan letusan gunung berapi  insyaallah bisa dicegah bila bisa dibangun kesadaran akan adanya potensi musibah ini, kemudian juga digerakkan aksi-aksi kerja keras dan ikhlas sebagaimana ditunjukkan oleh masyarakat negeri ini di setiap kali menghadapi musibah.

Lantas konkretnya apa yang bisa kita lakukan ? dari sinilah munculnya gagasan untuk melahirkan suatu program yang disitu menaungi para relawan, kami menyebutnya Relawan Profesional yaitu para sukarelawan yang proaktif men-antisipasi bencana dengan menggunakan petunjuk-Nya dan segala kemampuan profesional agar ancaman atau potensi musibah itu tidak menjadi kenyataan.

Kita akan menggarap ancaman atau potensi musibah yang ditimbulkan oleh bencana riba berikut turunannya , yaitu

 1. Relawan pendamping, relawan bertugas mendampingi korban riba,

2. Relawan dapur mengadakan dapur umat,  

3. Relawan pertanian terpadu yang bertugas mendampingi petani,

4. Relawan saudara yang bertugas mendampingi para produsen dalam memajukan usahanya,

5. Relawan manajemen yang bertugas menganalisa rencana usaha,

6. Relawan amilin yang bertugas sebar, tarik, distribusi sedekah infaq wakaf umat.

7. Relawan muhtasib, bertugas mengurus pasar Islam.

silahkan para professional yang terkait dengan bidang-bidang ini bila mau bergabung lebih dahulu menjadi para Relawan Profesional di PHR ini.

Bayangkan bila para professional hukum, psikologi, pendidikan, akuntansi, ekonomi, manajemen, chef, pertanian/pangan, energi baru dan terbarukan bisa dan mau bekerja keras dan ikhlas seperti para sukarelawan-sukarelawan bencana alam,  insyaAllah akan segera muncul solusi untuk antisipasi ancaman atau potensi musibah-musibah yang terkait bencana riba dan turunannya tersebut. InsyaAllah.